Sholat Tasbih


Sesuai dengan namanya, sholat tasbih adalah sholat sunnah yang di dalamnya berisi bacaan tasbih, yaitu kalimat سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر. Menurut Imam al-Ghozali, menambah kalimah hauqolah pada setiap tasbih dipandang sebagai hal yang baik, sehingga tasbih yang dibaca menjadi سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم.

Sholat tasbih terdiri dari empat roka'at dengan satu kali salam tanpa tahiyyat awwal apabila dilaksanakan pada siang hari, dan dua kali salam apabila dilaksanakan malam hari. Tasbih yang dibaca pada setiap roka'at sebanyak 75 kali, sehingga jumlah keseluruhan tasbih pada sholat tasbih adalah 300 kali.


Keutamaan sholat tasbih diantaranya terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh 'Ikrimah dari Ibnu 'Abbas rodhiyallohu 'anhuma bahwa Rosululloh Sollallohu 'Alaihi Wasallam bersabda kepada al-'Abbas bin 'Abdul Muththolib:

ألا أعطيك ألا أمنحك ألا أحبوك بشيء إذا أنت فعلته غفر الله لك ذنبك أوله وآخره قديمه وحديثه خطأه وعمده سره وعلانيته تصلي أربع ركعات تقرأ في كل ركعة فاتحة الكتاب وسورة فإذا فرغت من القراءة في أول ركعة وأنت قائم تقول سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا الله والله أكبر خمس عشرة مرة ثم تركع فتقولها وأنت راكع عشر مرات ثم ترفع من الركوع فتقولها قائما عشرا ثم تسجد فتقولها عشراً ثم ترفع من السجود فتقولها جالسا عشرا ثم تسجد فتقولها وأنت ساجد عشراً ثم ترفع من السجود فتقولها عشراً فذلك خمس وسبعون في كل ركعة تفعل ذلك في أربع ركعات إن استطعت أن تصليها في كل يوم مرة فافعل فإن لم تفعل ففي كل جمعة مرة فإن لم تفعل ففي كل شهر مرة فإن لم تفعل ففي السنة مرة 

"Maukah kamu aku beri sesuatu, jika kamu melaksanakannya maka Alloh akan mengampuni dosamu, baik yang awal maupun yang akhir, terdahulu maupun yang baru, terjadi secara kesalahan maupun disengaja, sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, yaitu kamu melaksanakan sholat empat roka'at, pada setiap roka'at kamu membaca surat al-fatihah dan surat yang lainnya. Jika telah selesai membaca surat, dalam keadaan berdiri kamu membaca سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر sebanyak 15 kali. Kemudian kamu ruku', dalam keadaan ruku' kamu membaca tasbih tersebut sebanyak 10 kali. Kemudian kamu bangkit dari ruku, dalam keadaan berdiri kamu membacanya sebanyak 10 kali. Kemudian kamu sujud, lalu membacanya sebanyak 10 kali. Kemudian kamu bangun dari sujud, dalam keadaan duduk kamu membacanya sebanyak 10 kali. Kemudian kamu sujud lalu membacanya sebanyak 10 kali. Kemudian kamu bangun dari sujud, lalu membacanya sebanyak 10 kali. Maka jumlah tasbihnya adalah 75 pada setiap roka'at. kamu melaksanakannya dalam empat roka'at. Jika kamu mampu melaksanakannya setiap hari maka laksanakanlah. Jika kamu tidak melaksanakannya maka setiap jum'at (seminggu) sekali, Jika kamu tidak melaksanakannya maka setiap satu bulan sekali, Jika kamu tidak melaksanakannya maka setiap tahun sekali".

Hadits di atas menggambarkan keistimewaan sholah tasbih, yaitu akan mendapatkan ampunan dari Alloh Subhanahu Wa Ta'ala. Semoga kita semua senantiasa mendapat ampunan dan kasih sayang-Nya, amin.

Di samping itu hadits ini juga menjelaskan tata cara pelaksanaan sholat tasbih, yaitu membaca tasbih sebanyak 75 kali pada setiap roka'at dengan rincian: 15 kali setelah membaca surat, 10 kali pada saat ruku' (setelah membaca tasbih ruku), 10 kali pada saat sujud (setelah tasbih sujud), 10 kali pada saat duduk di antara dua sujud (setelah bacaan dzikir duduk di antara dua sujud), 10 kali pada saat sujud kedua (setelah tasbih sujud) dan 10 kali pada saat duduk istirahat pada roka'at pertama atau sebelum membaca tahiyyat pada roka'at terakhir. Sebagian pendapat menyebutkan bahwa pada saat tahiyyat, tasbih dibaca setelah selesai bacaan tahiyyat. Tasbih 10 kali pada saat duduk istirahat atau tahiyyat juga dapat dibaca pada saat berdiri setelah membaca surat, dan sebelum membaca fatihah (setelah doa iftitah) membaca tasbih sebanyak 15 kali, sehingga jumlah tasbih pada saat berdiri menjadi 25 dan tidak ada bacaan tasbih pada waktu duduk istirahat dan tahiyyat.

Sholat ini sebaiknya dilaksanakan oleh setiap muslim, baik setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, setiap tahun atau minimal satu kali seumur hidup. Mengingat keutamaan sholat tasbih, maka orang yang tidak pernah melaksanakannya sama sekali dipandang sebagai pemalas dan meremehkan agama.

Wallohu a'lam bi ash-showab


Referensi:
1. Syaikh Nawawi al-Bantani, Nihayah az-Zain (hal. 115-116)
2. Imam al-Ghozali, Ihya' 'Ulum ad-Din (J. 1, hal. 207)
3. Zainuddin al-Malibari, Fathul Mu'in beserta Hasyiyah I'anah ath-Tholibin (J. 1, hal. 259-260)
FB Comments
0 Blogger Comments
Home