اللَّهُمَّ إنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ
بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ، فَإنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا
أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الغُيُوبِ، اللَّهُمَّ
إنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعاشِي
وَعاقِبَةِ أمْرِي فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي، ثُم بَارِكْ لِي فِيهِ، وَإنْ
كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي
وَعَاقِبَةِ أَمْرِي فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ
الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ رَضِّنِي بِهِ إهـ الأذكار للنووي (ص: 119-120)
Ya Alloh, sesungguhnya
aku memohon kebaikan dengan ilmu-Mu, aku memohon kemampuan dengan kekuasaan-Mu,
dan aku memohon karunia-Mu yang agung, sesungguhnya Engkau yang maha berkuasa
dan aku tidak memiliki kekuasaan, Engkau maha mengetahui dan aku
tidak mempunyai pengetahuan, Engkaulah yang maha mengetahui perkara-perkara
gaib. Ya Alloh, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik
untukku, bagi agamaku, kehidupanku, dan kesudahan urusanku, maka berilah
aku kemampuan dan mudahkanlah urusan ini untukku. Dan jika Engkau mengetahui
bahwa perkara ini buruk untukku, bagi agamaku, kehidupanku, dan kesudahan
urusanku, maka jauhkanlah ia dariku, dan jauhkanlah aku darinya, berilah aku
kemampuan untuk meraih kebaikan di mana pun berada, kemudian ridhoilah aku
dengan kebaikan itu.
Setelah berdo'a lalu menyebutkan
hajat/keperluannya.
ــــــــــــــــــــــــــــــــ
Referensi: al-Adzkar karya Imam an-Nawawiy, halaman 119-120.